-->
  • Jelajahi

    Copyright © Wartalabuhanbatu.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    iklan top ads

    Hanya Ceremony Kah, Untuk Apakah Hari Pangan Sedunia Diperingati ?

    Lian
    12/10/2017, 16:36 WIB Last Updated 2020-01-09T10:47:20Z
    masukkan iklan di sini

    Labuhanbatuposnews.com

    ditulis oleh : Parulian Limbong

    Hari pangan sedunia bermula dari konferensi FAO ke 20, bulan Nopember 1976 di Roma. Dari 147 negara anggota FAO, Indonesia termasuk salah satunya. Mulai tahun 1981 segenap negara anggota FAO setiap tanggal 16 Oktober memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS).

    Tujuan.

    Tujuan dari peringatan HPS tersebut untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat internasional akan pentingnya penanganan masalah pangan baik ditingkat global, regional maupun nasional.

    Penyelenggaraan peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) merupakan konsekuensi keikutsertaan Indonesia sebagai anggota FAO.

    Acara diselenggarakan lintas departemen dan sebagai vocal point FAO di Indonesia. Menteri Pertanian menetapkan Departemen Pertanian sebagai departemen utama penyelenggara HPS. (http://bkp.pertanian.go.id)

    Petani Sebagai Pahlawan Pangan.

    "Seseorang tidak akan bisa berpikir dengan benar, mencintai dengan benar, dan tidur dengan baik jika dia belum makan" – Virginia Wooolf, (Penulis berkebangsaan Inggris)

    Coba kita renungkan sejenak ungkapan Virginia Woolf diatas, tentu kita dapat menyadari bahwa makan merupakan hal yang vital bagi kehidupan masyarakat. Asupan makanan seimbang dan bergizi tentu menjadi kunci terselesaikannya kegiatan harian dengan baik.

    Jika demikian, sepakatlah kita bahwa Petani adalah "Pahlawan Pangan". Dalam hal ini dapat disimpulkan :
    1. Petani Sebagai Pejuang Pangan Bangsa,
    2. Petani Sebagai Pejuang Gizi Bangsa,
    3. Petani Adalah Hidup dan Mati Bangsa,

    Diperingati Untuk Apa ?.

    Indonesia sebagai negara agraria, memiliki banyak lahan yang dapat digunakan untuk pertanian. Rasanya tidak pantas lagi melakukan impor pangan mengingat banyaknya lahan yang dapat digunakan menanam padi.

    Dalam hal memperingati, Siapakah yang sepantasnya diberi penghargaan?, Petanikah, Pemerintahkah?, atau Siapa?.

    Lalu bagaimana peran pemerintah menstabilkan pangan?. Sudahkah negara kita merdeka dalam hal pangan?. Sudahkah petani sejahtera sebagai imbalan bagi mereka sebagai pejuang pangan bangsa?.

    Menilik secara Nasional, Petani belum sejahtera meskipun mereka ikut andil dalam mempertahankan pangan Bangsa ini.

    Menilik secara Nasional, Pemerintah baik pusat atau daerah belum mampu menstabilkan keberadaan pangan yang merata. Masih adanya masyarakat yang kelaparan menjadi fakta akibat harga pangan yang semakin menukik.

    Butuh waktu dan keseriusan Pemerintah untuk memerdekakan Bangsa dalam hal Pangan. Kita sudah memilih para pemimpin, mari kita percayakan kepada mereka untuk bekerja dan mensejahtrakan warga negara bangsa ini. Salam. (Parulian Limbong, Penulis adalah Mahasiswa di Medan yang berasal dari kabupaten Labuhan Batu)
    Komentar

    Tampilkan

    Berita Lainnya

    Kriminal

    +
    close
    Banner iklan disini