Warta Labuhanbatu - Jaringan Masyatakat Muslim Membangun (JM3) melakukan aksi unjuk rasa (unras) meminta Polda Sumut dan Kejati Sumut untuk memeriksa kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Sumatera Utara sebagai penanggung jawab pembangunan proyek Kereta Api (KA) yang diduga tidak sesuai spektek dan pembangunannya berantakan.
Aksi unras itu dilakukan di depan Kantor Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Wilayah Sumatera Utara, Jl. Kenanga Raya Medan Sunggal, Kota Medan, Jum'at (22/04/2022).
“Mendesak agar proyek strategis Nasional yaitu pembangunan jalur KA Rantau Perapat - Kota Pinang Km 20+500 s/d 25+500 (RPK6) harus segera dituntaskan,” ujar Koordinator Aksi, Budi Anta Gulo pada orasinya.
Ia juga meminta Kapolda Sumut dan Kejatisu agar terus mengawasi dan mengmawal kasus korupsi di objek kantor Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara itu.
Budi pun menegaskan, meminta Polda Sumut dan Kejati Sumut untuk memeriksa Kepala BTP Sumatera Utara sebagai penanggung jawab pembangunan proyek KA yang diduga tidak sesuai spektek dan pembangunannya berantakan.
Dalam aksi tersebut Jaringan Masyatakat Muslim Membangun (JM3) membawa poster bertulisan 'Mendesak agar proyek strategis Nasional yaitu pembangunan jalur KA Rantau Perapat - Kota Pinang Agara diselesaikan'.
Menurut Aldi, selaku Staf Balai Teknik Perkeretaapian menerima aspirasi massa aksi dan menjelaskan bahwa pimpinan sedang berada di Jakarta.
Walaupun begitu, aspirasi massa katanya akan tetap diterima dan akan disampaikan ke pimpinan ketika telah kembali dari Jakarta.
"Aspirasi yang disampaikan akan diterima dan akan disampaikan kepada pimpinan sebab saat ini sedang berada di Jakarta dalam rangka tugas rapat Kordinasi," ujar Staf BTP Wilayah Sumut itu.
Pewarta: Rizky Zulianda
Editor: Admin
