Labuhanbatupos News - Seorang nenek berusia hampir 1 abad terpaksa tinggal digubuk reok sebab tak punya cukup untuk untuk membangun rumah layak huni.
Nenek yang disapa Ngadinem ini tinggal di Sukamulia Utara Desa Pondok Batu Kec. Bilah Hulu, Labuhanbatu, bersama putrinya yang juga berstatus janda dengan dua anak.
Dikutip dari salah sau akun medsos warga Labuhanbatu menyebutkan kalau nenek Ngadinem sudah berusia 82 Tahun, dimana usia tersebut termasuk rentan diterpa penyakit menua, Sabtu (24/7/2021).
Untuk makan sehari-hari putri nenek Ngadinem bernama Nursiti menjadi tulang punggung tunggal keluarga.
Baca Juga: Warga Labuhan Batu Mengidap Kanker Lidah, Mari Kita Doakan Bapak Ini
Nursiti yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah orang harus memutar otak bagaimana agar penghasilan yang didapat bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka berempat setiap hari.
Rumah yang dihuni mereka sangat memprihatinkan, atap rumah seng yang hampir melapuk terlihat bocok dimana-mana.
Hal ini membuat bila hujan turun, air hujan akan masuk kedalam rumah dan membasahi apasaja yang ditimpanya.
Hujan turun dimalam hari adalah penderitaan bagi mereka, sebab ketika hujan turun mereka tidak bisa tertidur karena atap rumah yang bocor.
Baca Juga: Sutrisno : "Jika Dana Desa di-Silpa-kan Berarti Kades-nya Tak Mampu Bekerja"
Dari hasil jerih payahnya bekerja membantu orang, Nursiti berniat membangun gubuknya menjadi setidaknya rumah layak huni.
Dengan uang 10 Juta yang telah ditabungnya selama dua tahun berharap cukup mendirikan rumah kecil yang layak huni.
Nursiti pun meminta bantuan kepada warga bernama Edy Suprapto untuk niatnya itu.
Melalui akun medsosnya, Edy Suprapto menyetujui permohonan Nursiti walaupun Edy menilai uang yang dimiliki Nursiti tidak cukup untuk membangun rumah layak huni.
Karena niat ingin membantu, Edy juga mengajak siapa saja yang mau membantu Nenek Ngadinem dan Nursiti dapat menghubunginya melalui akun medsosnya Edy Suprapto.
Penulis: Parulian
Editor: Redaksi
